Hana – Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk https://akper-luwuk.ac.id Tue, 27 Sep 2016 00:47:33 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.3 Mengajarkan Empati kepada Anak Autistik https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/mengajarkan-empati-anak-autistik/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/mengajarkan-empati-anak-autistik/#respond Sun, 10 Jul 2016 09:06:33 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=97 Ketepatan empati memerlukan perpaduan antara keterampilan kognitif dan afektif, sama dengan penerimaan informasi dalam komunikasi. Awal mula yang mendahului terjadinya empati adalah dengan melihat target yang diamati. Ketika seseorang melihat […]

Posting Mengajarkan Empati kepada Anak Autistik ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Ketepatan empati memerlukan perpaduan antara keterampilan kognitif dan afektif, sama dengan penerimaan informasi dalam komunikasi. Awal mula yang mendahului terjadinya empati adalah dengan melihat target yang diamati. Ketika seseorang melihat atau mendengar cerita tentang kesedihan seseorang maka hal pertama yang akan terjadi padanya adalah proses sensasi. Sensai memerlukan alat indera. Ia mendengar dan melihat dengan alat indera yaitu telinga dan mata.
Sulit berempati
Anak-anak berkebutuhan khusus seringkali bermasalah dengan kemampuannya berempati. Mereka cenderung asyik dengan dirinya sendiri sehingga mengabaikan apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dengan kondisi tersebut, bagaimana mereka bisa mempunyai empati dengan orang lain terutama dengan teman-temannya di sekolah maupun di rumah? Oleh karena itu penting sekali agar anak-anak berkebutuhan khusus mempunyai regulasi diri yang stabil sehingga mereka lebih bisa aware terhadap lingkungan. Penting sekali bagi orangtua untuk bisa mengajarkan hal ini kepada anak-anak karena kemampuan ini akan mereka aplikasikan pada saat mereka berinteraksi dengan teman dan lingkungannya.Apa yang bisa dilakukan orang tua ?
Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengajarkan empati kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, antara lain :
1.    Role model
Pada saat anak sedang bermain dengan temannya di lingkungan dan saat itu ada temannya yang jatuh, ajarkan kepada anak bagaiaman untuk membantu temannya juga dengan memberikan apa yang temannya  itu butuhkan seperti tisu, minum dan sebagainya, sambil mengatakan “sakit ya?” Orangtua bisa mengarahkan anak dan melakukannya bersama-sama.
2.    Bermain ekspresi
Menggambar bermacam-macam ekspresi seperti senang, sedih, marah, takut dan sebagainya. Lalu coba aplikasikan ekspresi tersebut pada saat bermain dengan anak sehingga anak mempunyai pengalaman dengan berbagai macam ekspresi tersebut.

Posting Mengajarkan Empati kepada Anak Autistik ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/mengajarkan-empati-anak-autistik/feed/ 0
Hubungan Merokok Dengan SKIZOFRENIA https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/hubungan-merokok-skizofrenia/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/hubungan-merokok-skizofrenia/#respond Sun, 10 Jul 2016 09:02:57 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=94 Ketergantungan tembakau merupakan kelainan yang paling sering terjadi pada populasi dengan penyakit mental berat. Sekitar 70-80% dari individu dengan skizofrenia, kelainan bipolar dan penyakit mental berat lain menggunakan tembakau, sementara […]

Posting Hubungan Merokok Dengan SKIZOFRENIA ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Ketergantungan tembakau merupakan kelainan yang paling sering terjadi pada populasi dengan penyakit mental berat. Sekitar 70-80% dari individu dengan skizofrenia, kelainan bipolar dan penyakit mental berat lain menggunakan tembakau, sementara prevalensi merokok pada populasi umum hanya 20-30%. Individu dengan skizofrenia memilik frekuensi merokok 1,5-2 kali lebih tinggi dibanding populasi umum, dan diantara semua diagnosis psikiatri frekuensi merokoknya 1,5 kali lebih tinggi. Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental yang paling melemahkan, mempengaruhi kira-kira 1% populasi global. Penyakit ini ditandai dengan adanya gangguan pada kognisi dan emosi, serta mempengaruhi bahasa, pikiran, persepsi, afek, dan perasaan diri. Gejala meliputi manifestasi psikotik seperti mendengar suara dari dalam diri, atau mengalami sensasi lain yang tidak berhubungan dengan sumber yang jelas (halusinasi) dan memberikan arti atau maksud yang tidak biasa pada kejadian normal atau mempertahankan kepercayaan personal yang salah (delusi).

Ketergantungan tembakau telah menjadi pusat perhatian pada populasi ini. Individu dengan skizofrenia memiliki angka ketergantungan tembakau 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Penggunaan tembakau tidak hanya menurunkan kualitas hidup pasien, tapi juga menyebabkan kematian akibat penyakit medis. Individu dengan skizofrenia rata-rata menghisap sebanyak 25 batang rokok tiap harinya. Hal ini lebih tinggi secara signifikan dari populasi umum.

Biaya bulanan yang dikeluarkan pasien skizofrenia untuk rokok menjadi sangat besar. Efek berbahaya dari merokok pada pasien dengan skizofrenia meliputi angka kejadian kanker yang tinggi, penyakit kardiovaskular dan respirasi, serta meningkatnya gejala psikiatri dan gejala kambuhan yang lebih berat.

Demografi dan Gejala Klinis
Puncak onset skizofrenia pada laki-laki biasanya terjadi antara usia 15-25 tahun, sedangkan pada wanita puncak onset terjadi pada usia 25-35 tahun. Walaupun insiden penyakit ini sedikit lebih tinggi pada laki-laki, wanita juga tidak jarang mengalami penyakit ini. Namun ada pula studi yang menyatakan bahwa insiden dan prevalensi skizofrenia sama pada laki-laki dan perempuan. Pada kedua gender, onset dari penyakit ini dipercepat dengan adanya suatu fase premorbid, yang secara tipikal terjadi pada masa kanak-kanak, yang ditandai adanya defisit kognitif, motorik dan sosial yang ringan dan kadang menunjukkan gejala-gejala seperti depresi (depression like symptoms). Walaupun fase berikutnya dapat bervariasi pada waktu terjadinya, fase prodromal dari penyakit biasanya mulai muncul saat remaja. Gejala negatif juga dapat menyebabkan gangguan fungsional yang lebih berat dibandingkan dengan psikosis. Gejala negatif dan defisit kognitif merupakan faktor prediktif penting dalam menentukan kemampuan pasien untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala klinis yang lain dari skizofrenia meliputi cemas, gangguan penglihatan, disorientasi dari pikiran dan tingkah laku, gangguan sensorik dan motorik serta gangguan mood. Individu dengan skizofrenia juga memiliki angka mortalitas yang tinggi. Mereka lebih rentan untuk melakukan usaha bunuh diri karena gaya hidup yang miskin dan juga memiliki lebih banyak penyakit medis.

Faktor Resiko
Walaupun penyebab pasti dari skizofrenia masih belum diketahui, resiko genetik, biologikal, lingkungan dan neurodevelopment telah diusulkan untuk menjelaskan skizofrenia. Faktor resiko berikut ini dijelaskan di bawah: faktor genetik, lingkungan, teori peningkatan neurotransmiter dan teori neurodevelopmental, serta faktor resiko
penggunaan zat.

  1. Resiko skizofrenia
    Meningkat pada populasi yang tidak bekerja, berpendidikan rendah, tidak menikah serta mereka yang memiliki tingkat sosioekonomi rendah.
  2. Studi mengenai genetik dan keluarga
    telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki orangtua ataupun saudara kandung dengan skizofrenia memiliki kemungkinan sepuluh kali lipat lebih besar untuk mengalami penyakit yang sama, dan mereka dengankedua orangtua skizofrenia lima puluh kali lipat lebih mungkin mendapatkan penyakit tersebut.
  3. Kembar monozigot
    suatu resiko yang lebih besar untuk perkembangan penyakit skizofrenia.  Satu teori yang diajukan tentang gejala skizofrenia adalah bahwa individu dengan penyakit tersebut cenderung memiliki peningkatan level neurotransmiter dopamin di otak mereka. Teori ini didasarkan pada efek dari obat stimulan yang meningkatkan neurotransmisi dopaminergik. Selain itu juga ditemukan bahwa ketika individu dengan skizofrenia diterapi dengan obat antipsikotik, terdapat suatu penurunan neurotransmisi dopaminergik di otak dan pasien menunjukkan fungsionalitas yang lebih baik pada level perseptualdan gejala positif yang lebih sedikit.
  4. Faktor lingkungan
    menyebabkan penyakit ini meliputi sensitifitas individu ini pada lingkungan sekitar setiap harinya seperti musim, urbanisasi, status sosioekonomi dan hubungan kekeluargaan serta interaksi dari semua faktor tersebut meningkatkan insiden penyakit ini.

 

Referensi:
Patel M. Tobacco Dependence and Schizophrenia: A Complex Correlation Journal of Young Investigators. Vol 19; Issue 20. 2010.

Posting Hubungan Merokok Dengan SKIZOFRENIA ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/hubungan-merokok-skizofrenia/feed/ 0
Cara Mengatasi Serangan Jantung https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/cara-mengatasi-serangan-jantung/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/cara-mengatasi-serangan-jantung/#respond Sun, 10 Jul 2016 08:52:26 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=89 JANTUNG merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena […]

Posting Cara Mengatasi Serangan Jantung ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
JANTUNG merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Untuk melakukannya, kita perlu mengetahui bagaimana caranya agar jantung kita tetap sehat, apa yang harus dihindari dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Setiap tahun, jutaan orang di seluas dunia mengalami serangan jantung. Tidak semua serangan jantung mengakibatkan kematian. Namun, umumnya setiap pasien yang pernah mengalami serangan jantung menderita beberapa dampak lanjutannya. Sedangkan sisanya tidak tertolong lagi.

Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.

Penyakit Jantung
Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.
Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.

Gejala Sakit Jantung
Jika gejala serangan jantung terjadi pada Anda:
Kenalilah gejala-gejala tersebut apakah terjadi nyeri dada, sesak napas, ataupun jantung berdebar.
Hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang Anda lakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalam-dalam.
Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi nomor telepon darurat setempat dan katakan Anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar Anda dengan memberikan informasi yang sama.
Jika ada yang bisa mengantar Anda ke rumah sakit lebih cepat daripada kedatangan paramedis, segeralah minta bantuannya pergi mengantar Anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit. Lebih cepat ditangani akan lebih baik.
Namun jika Anda menunggu tim paramedis datang, maka sementara menunggu, Anda dapat melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk ikat pinggang atau dasi. Buat diri dalam posisi yang terasa nyaman.
Tetaplah tenang, tidak soal Anda korbannya atau penolongnya. Kepanikan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia atau penyimpangan irama jantung yang mengancam kehidupan.
Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.
Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.

Tips Mencegah Penyakit Jantung

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Pola makan sehat
    Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
    Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
    Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
    Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
  • Berhenti merokok
    Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
  • Hindari Stres
    Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
  • Hipertensi
    Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
  • Obesitas
    Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Olahraga secara teratur
    Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
  • Konsumsi antioksidan
    Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
  • Keturunan
    Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.

Mengatasi Penyakit Jantung
Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.
Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.

Posting Cara Mengatasi Serangan Jantung ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/cara-mengatasi-serangan-jantung/feed/ 0