Atim Mulyanto – Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk https://akper-luwuk.ac.id Tue, 27 Sep 2016 00:47:33 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.3 Yakin Anda Terbebas Dari Gangguan Jiwa? https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/yakin-terbebas-gangguan-jiwa/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/yakin-terbebas-gangguan-jiwa/#respond Mon, 15 Aug 2016 00:19:29 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=111 Skizofrenia, gangguan mental atau masyarakat umum sering mengenal dengan penyakit gangguan jiwa. Semua orang seolah berfikir tidak akan menderitanya. Tapi itu juga yang dulu dirasakan orang yang sedang menderita penyakit […]

Posting Yakin Anda Terbebas Dari Gangguan Jiwa? ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Skizofrenia, gangguan mental atau masyarakat umum sering mengenal dengan penyakit gangguan jiwa. Semua orang seolah berfikir tidak akan menderitanya. Tapi itu juga yang dulu dirasakan orang yang sedang menderita penyakit ini. Mereka tidak pernah berfikir akan jatuh dalam gangguan jiwa. Lalu apa yang membuat mereka jatuh?
Salah satu dari sekian alasan ialah adanya rasa kurang percaya diri. Dalam dunia keperawatan hal ini biasa disebut dengan Harga Diri Rendah (HDR). Seseorang yang mengalami HDR sudah bisa dinyatakan gangguan mental saat merasa dirinya sudah tidak berguna atau tidak berharga. Dari sinilah langkah awal seseorang akan memasuki dimensi penyakit gangguan jiwa. Mereka yang tidak bisa menerima akan berusaha menutupi segala kekurangan dengan berbagai macam cara.
Cara yang kurang adaptif yang membuat mereka jatuh lebih jauh di gangguan jiwa ialah dengan cara menarik diri dari pergaulan atau biasa disebut dengan isolasi sosial. Hal ini mereka lakukan agar kekurangan yang mereka miliki tidak banyak diketahui orang. Namun hal ini malah menjerumuskan seseorang dalam tingkatan selanjutnya dari gangguan jiwa.
Seseorang yang suka menyendiri akan lebih dominan untuk mengkhayal atau “berdiskusi” dengan dirinya sendiri. Awalnya mereka masih bisa membedakan mana angan-angan, dan mana kenyataan. Namun seiring berjalannya waktu mereka tidak bisa membedakan, sehingga bisa jatuh pada halusinasi. Dan saat seperti inilah, masyarakat umum baru bisa mengenali bahwa mereka sudah mengalami gangguan jiwa.
Padahal jika diperhatikan, mereka sudah memasuki tiga tahap gangguan jiwa. Jika kita bisa mengenali dari awal, melakukan terapi dan terus berkonsultasi, maka hal ini akan lebih menghindarkan seseorang jatuh dalam gangguan jiwa.
Jadi kenali diri anda. Jika anda merasa tidak berharga. Jika anda suka menyendiri. Dan jika anda suka berbicara dengan diri sendiri atau mengkhayal yang indah-indah. Maka hanya ada dua jalan. Anda ubah dan anda InsyaAllah akan terjaga, atau anda teruskan dan bisa jadi masuk dalam gangguan jiwa.
Jika anda merasa ada yang kurang dalam diri anda, maka ada dua langkah yang adaptif. Langkah pertama ialah perbaiki sebisa mungkin sesuai kodrat. Dan yang kedua terimalah kekuarangan ini dalam upaya mendekatkan diri bahwa semua adalah pemberian Allah.
Dan jika kita melihat ada orang yang menjauhi lingkungan pertemanan atau suka mengurung diri di kamar. Mari coba kita dekati apa alasannya menjauh dari pergaulan yang baik. Jika alasan mereka kurang diterima dan berubah-ubah dengan tatapan mata dan emosi yang “tidak sesuai”, maka segera lakukan pendekatan agar dia tidak selalu sendiri. Karena sendiri ialah kata yang bisa membuat stimulus internal mendominasi dan akan jatuh pada halusinasi.

Atim Mulyanto, S.Kep.,Ns

Posting Yakin Anda Terbebas Dari Gangguan Jiwa? ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/yakin-terbebas-gangguan-jiwa/feed/ 0
Merokok? Ini Hidupmu, Dan Ini Pilihanmu https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/merokok-hidupmu-dan-pilihanmu/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/merokok-hidupmu-dan-pilihanmu/#respond Mon, 15 Aug 2016 00:12:47 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=109 Merokok. Bagi anda yang memilih untuk merokok, anda tergabung dalam sebagian besar masayarakat umum, yang masih dikaruniai paru-paru dan tubuh yang masih bisa mengatasi dampak dari hempasan asap rokok. Tapi […]

Posting Merokok? Ini Hidupmu, Dan Ini Pilihanmu ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Merokok. Bagi anda yang memilih untuk merokok, anda tergabung dalam sebagian besar masayarakat umum, yang masih dikaruniai paru-paru dan tubuh yang masih bisa mengatasi dampak dari hempasan asap rokok. Tapi pertanyaannya, sampai kapan tubuh anda bisa menerima itu semua?
Karena bagi “senior” anda. Mayoritas mereka sudah berhenti mengkonsumsi. Namun mereka berhenti bukan karena ingin, tapi harus berhenti. Karena jika tidak, segala penderitaan yang kini mereka rasakan akan bertambah berat. Bahkan ada beberapa orang yang dengan lisannya mengatakan dengan penuh penderitaan bahwa mereka sudah tidak kuat.
Lalu apa yang membuat mereka tidak kuat? Kebanyakan mereka merasakan sakit dada yang diakibatkan oleh kanker. Sebagian lagi mengalami sesak nafas yang tiada henti. Sehingga disetiap saat mereka butuh tambahan oksigen. Sebagian lagi mersakan kaki dan tangannya tidak bisa lagi digerakkan (terkena stroke). Dan sebagian lagi merasakah harus dilobangi tenggorokannya (trakeostomy), supaya oksigen bisa masuk paru-paru.
Itu semua hanya sebagian. Belum sebagian lain yang penderitaannya tidak bisa disangka-sangka. Yaitu melihat orang yang paling dekat dengan kita, istri, anak, saudara, bahkan mungkin ibu kita mengalami penderitaan di atas. Bukan akibat dari apa yang mereka lakukan, tapi lebih pada apa yang kita lakukan. Karena saat kita merokok, kita “menikmatinya”. Namun orang terdekat kita yang juga “menerima dampaknya”.
Jika ada kalimat yang menyatakan “merokok atau tidak, pasti mati juga”. Maka ingatlah kematian itu ada penyebabnya. Dan apakah kita mau jadi penyebab kematian diri kita? Dan terlebih penderitaan orang terdekat yang menyayangi kita? Dan jika kematian menjadikan dasar orang bisa merokok apa tidak, maka lihatlah racun. Orang yang minum racun ataupun tidak, mereka juga akan mati. Lalu kenapa kita memberi rokok yang juga menjadi racun bagi tubuh dan keluarga kita?
Maka saat anda ingin mengubah “nasib” anda ke depan. Tiada jalan lain selain perjuangan. Yang pertama tambahlah ilmu tentang bagaimana hukum rokok dan bahayanya. Banyaknya orang yang merokok, tidak akan merubah hukum berbahaya menjadi aman. Atau merubah dari yang haram menjadi mubah (boleh). Jika anda melihat seorang ustad atau kiai yang merokok dan mencontoh mereka. Ingatlah, bukan mereka yang membuat hukum.
Jika anda mencari ilmu manfaat rokok. Carilah dan dapatkan satu saja manfaat rokok bagi tubuh. Jika ada yang menyatakan bisa membuat ketenangan, maka periksalah nadi anda sebelum merokok, dan bandingkan setelahnya. Maka akan terjadi peningkatan. Sedangkan ciri ketenangan ialah nadinya normal. Sungguh jika anda mendapatkan kenikmatan, itu semua adalah kenikmatan palsu.
Jadi tanpa pengetahuan dan tekat, niscaya perubahan tiada akan terjadi. Jika tekad anda juga belum kuat. Maka kembalikan pada diri anda. Bagaimana jika anda melihat anak dan istri anda merokok? Niscaya anda akan melarang dengan berbagai dalil bahwa itu tidak baik buat mereka. Jika anda menyayangi mereka, lalu kenapa kita tidak menyayangi diri kita? Semua kembali kepada kita. Ini hidup kita, dan kita pasti ingin yang terbaik bagi diri, keluarga dan sekitar kita.

Atim Mulyanto, S.Kep.,Ns

Posting Merokok? Ini Hidupmu, Dan Ini Pilihanmu ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/merokok-hidupmu-dan-pilihanmu/feed/ 0