Merokok? Ini Hidupmu, Dan Ini Pilihanmu

Merokok. Bagi anda yang memilih untuk merokok, anda tergabung dalam sebagian besar masayarakat umum, yang masih dikaruniai paru-paru dan tubuh yang masih bisa mengatasi dampak dari hempasan asap rokok. Tapi pertanyaannya, sampai kapan tubuh anda bisa menerima itu semua?
Karena bagi “senior” anda. Mayoritas mereka sudah berhenti mengkonsumsi. Namun mereka berhenti bukan karena ingin, tapi harus berhenti. Karena jika tidak, segala penderitaan yang kini mereka rasakan akan bertambah berat. Bahkan ada beberapa orang yang dengan lisannya mengatakan dengan penuh penderitaan bahwa mereka sudah tidak kuat.
Lalu apa yang membuat mereka tidak kuat? Kebanyakan mereka merasakan sakit dada yang diakibatkan oleh kanker. Sebagian lagi mengalami sesak nafas yang tiada henti. Sehingga disetiap saat mereka butuh tambahan oksigen. Sebagian lagi mersakan kaki dan tangannya tidak bisa lagi digerakkan (terkena stroke). Dan sebagian lagi merasakah harus dilobangi tenggorokannya (trakeostomy), supaya oksigen bisa masuk paru-paru.
Itu semua hanya sebagian. Belum sebagian lain yang penderitaannya tidak bisa disangka-sangka. Yaitu melihat orang yang paling dekat dengan kita, istri, anak, saudara, bahkan mungkin ibu kita mengalami penderitaan di atas. Bukan akibat dari apa yang mereka lakukan, tapi lebih pada apa yang kita lakukan. Karena saat kita merokok, kita “menikmatinya”. Namun orang terdekat kita yang juga “menerima dampaknya”.
Jika ada kalimat yang menyatakan “merokok atau tidak, pasti mati juga”. Maka ingatlah kematian itu ada penyebabnya. Dan apakah kita mau jadi penyebab kematian diri kita? Dan terlebih penderitaan orang terdekat yang menyayangi kita? Dan jika kematian menjadikan dasar orang bisa merokok apa tidak, maka lihatlah racun. Orang yang minum racun ataupun tidak, mereka juga akan mati. Lalu kenapa kita memberi rokok yang juga menjadi racun bagi tubuh dan keluarga kita?
Maka saat anda ingin mengubah “nasib” anda ke depan. Tiada jalan lain selain perjuangan. Yang pertama tambahlah ilmu tentang bagaimana hukum rokok dan bahayanya. Banyaknya orang yang merokok, tidak akan merubah hukum berbahaya menjadi aman. Atau merubah dari yang haram menjadi mubah (boleh). Jika anda melihat seorang ustad atau kiai yang merokok dan mencontoh mereka. Ingatlah, bukan mereka yang membuat hukum.
Jika anda mencari ilmu manfaat rokok. Carilah dan dapatkan satu saja manfaat rokok bagi tubuh. Jika ada yang menyatakan bisa membuat ketenangan, maka periksalah nadi anda sebelum merokok, dan bandingkan setelahnya. Maka akan terjadi peningkatan. Sedangkan ciri ketenangan ialah nadinya normal. Sungguh jika anda mendapatkan kenikmatan, itu semua adalah kenikmatan palsu.
Jadi tanpa pengetahuan dan tekat, niscaya perubahan tiada akan terjadi. Jika tekad anda juga belum kuat. Maka kembalikan pada diri anda. Bagaimana jika anda melihat anak dan istri anda merokok? Niscaya anda akan melarang dengan berbagai dalil bahwa itu tidak baik buat mereka. Jika anda menyayangi mereka, lalu kenapa kita tidak menyayangi diri kita? Semua kembali kepada kita. Ini hidup kita, dan kita pasti ingin yang terbaik bagi diri, keluarga dan sekitar kita.

Atim Mulyanto, S.Kep.,Ns

 

Tags: , , , , , ,

 

Share this Post



 
 
 
 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *