sehat – Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk https://akper-luwuk.ac.id Tue, 27 Sep 2016 00:47:33 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.3 Pentingnya Mempelajari Konsep Sistem Perkemihan untuk Mahasiswa Akper Tkt I https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/pentingnya-mempelajari-konsep-sistem-perkemihan-mahasiswa-akper-tkt-i/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/pentingnya-mempelajari-konsep-sistem-perkemihan-mahasiswa-akper-tkt-i/#respond Mon, 22 Aug 2016 00:41:44 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=128 MAHASISWA keperawatan perlu memahami dan mengetahui konsep dari sistem perkemihann karena eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial dan berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan untuk mempertahankan […]

Posting Pentingnya Mempelajari Konsep Sistem Perkemihan untuk Mahasiswa Akper Tkt I ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
MAHASISWA keperawatan perlu memahami dan mengetahui konsep dari sistem perkemihann karena eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial dan berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan untuk mempertahankan homeostasis melalui pembuangan sisa-sisa metabolisme.
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang merupakan kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau homeostatis.

Bagian – Bagian Sistem Perkemihan, yaitu :

Ginjal

  • Terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3.
  • Di depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominalis, kuadratus lumborum, dan psoas mayor)
  • Dipertahankan posisinya oleh bantalan lemak yang tebal
  • Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena ada hati pada sisi kanan.
  • Bentuk ginjal seperti biji kacang.
  • Jumlah ada 2 buah, kiri dan kanan
  • Dibagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal          kelenjar suprarenal
  • Panjang 12 – 13 cm, lebarnya 6 cm
  • Berat antara 120 – 150 gram

Ureter

  • Terdapat 2 (dua) Ureter berupa pipa saluran yang menghubungkan  Ginjal dengan Vesika Urinaria,
  • Perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis renalis yang merentang sampai vesika urinaria
  • Tiap ureter panjangnya ± 25 – 30 cm, diameter 4 – 6 mm
  • Lapisan dinding ureter terdiri dari :
    –    Dinding Luar Jaringan Ikat (Jaringan Fibrosa)
    –    Lapisan Tengah Otot Polos Sirkuler
    –    Lapisan sebelah dalam Lapisan Mukosa
  • Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik.
  • Gelombang peristaltik mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.
  • Fisiologi ureter :
    a.    Menyalurkan urin dari ginjal ke vesika urinaria
    b.    Ureter memasuki urin secara serong, sehingga ketika vesika urinaria terisi urin tidak kembali

Vesika Urinaria

  • Disebut juga Bladder / Kandung Kemih
  • Berbentuk seperti buah pir / kendi
  • Organ muskuler berongga yang berfungsi menampung urine sementara
  • Kapasitas maksimal 300 – 450 ml
  • Terletak dalam panggul dibelakang simphisis pubis

Uretra

  • Saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
  • Berfungsi menyalurkan urin keluar yang diekskresikan oleh tubuh melalui ginjal, ureter, VU
  • berfungsi menyalurkan air kemih keluar
  • Pada pria, berfungsi dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran sperma.

Posting Pentingnya Mempelajari Konsep Sistem Perkemihan untuk Mahasiswa Akper Tkt I ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/pentingnya-mempelajari-konsep-sistem-perkemihan-mahasiswa-akper-tkt-i/feed/ 0
Perilaku Orang tua dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/perilaku-orang-tua-mendukung-tumbuh-kembang-anak/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/perilaku-orang-tua-mendukung-tumbuh-kembang-anak/#respond Mon, 22 Aug 2016 00:38:38 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=125 TUMBUH kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan setelah kelahiran. […]

Posting Perilaku Orang tua dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
TUMBUH kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan setelah kelahiran.
Dalam proses tumbuh kembang menjadi manusia, anak mulai dibentuk kepribadiannya oleh keluarganya. Pembentukan kepribadian anak diperoleh melalui proses sosialisasi di dalam keluarga yang berlangsung dalam bentuk interaksi antara anggota keluarga. Pemberian perlakuan oleh orangtua kepada anaknya menekankan pada bagaimana mengasuh anak dengan baik. Pada umumnya perlakuan orang tua didalam mengasuh anak-anaknya diwujudkan dalam bentuk merawat, mengajar, membimbing dan kadang-kadang bermain dengan anaknya.
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan aspek terpenting dari kehidupan seseorang, karena menentukan dasar untuk kehidupan selanjutnya. Orangtua adalah kunci utama keberhasilan anak. Orang tua yang pertama kali dipahami anak sebagai orang yang memiliki kemampuan luar biasa diluar dirinya dan dari orangtua jualah anak pertama kali mengenal dunia, anak mengembangkan seluruh aspek pribadinya. Sehingga konsep orang tua bukan hanya orang tua yang melahirkan anak, melainkan orang tua yang mengasuh dan memberikan kasih sayang kepada anak.

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu:

Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”), meliputi :

  1. Pangan/gizi
  2. Perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI
  3. Penimbangan yang teratur, pengobatan
  4. Pemukiman yang layak
  5. Kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan
  6. Pakaian
  7. Rekreasi, kesegaran jasmani

Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”), meliputi :
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, atau psiko sosial. Ikatan emosi dan kasih sayang yang erat antara ibu/orang tua dengan anak sangatlah penting karena berguna untuk menentukan perilaku anak di kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, dan merangsang perhatian anak terhadap dunia luar.

Kebutuhan akan stimulasi mental (”ASAH”), meliputi :
Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara), auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan perkembangan anak.

Terpenuhinya kebutuhan dasar anak yaitu ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Sehingganya orang tua diharapkan hendaknya mengetahui bagaimana pola asuh yang akan diterapkan kepada anaknya selama masa pertumbuhan dan perkembangan.
Demikian pembahasan kali ini, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi orang tua karena apa yang anda lakukan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa yang akan datang.

Posting Perilaku Orang tua dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/perilaku-orang-tua-mendukung-tumbuh-kembang-anak/feed/ 0
Manfaat Imunisasi Dasar Pada Anak https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/manfaat-imunisasi-dasar-anak/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/manfaat-imunisasi-dasar-anak/#respond Mon, 22 Aug 2016 00:31:35 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=122 IMUNISASI merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai […]

Posting Manfaat Imunisasi Dasar Pada Anak ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
IMUNISASI merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam suntikan seperti vaksin BCG, Hepatitis, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin polio.
Tujuan diberikan imunisasi adalah agar supaya anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu, sehingga tujuan dari program imunisasi adalah Menurunkan kesakitan & kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Berdasarkan undang-undang bahwasanya “Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.” (UU no 23/2002), Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi (UU no 36/2009) serta Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak (UU no 36/2009).

Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

  • Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat seperti penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC berat seperti TBC pada selaput otak, TBC milier dan TBC tulang

Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus)

  • Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri.
  • Efek samping mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan seperti pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam sedangkan efek berat menangi hebat kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati dan shock.

Imunisasi Polio

  • Merupakan imuniasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis

Imunisasi Campak

  • Imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.

Imunisasi Hepatitis B

  • Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg. Dalam bentuk cair.

Posting Manfaat Imunisasi Dasar Pada Anak ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/22/manfaat-imunisasi-dasar-anak/feed/ 0
Meminimalkan Dampak Hospitalisasi Pada Anak Yang Di Rawat Inap https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/20/meminimalkan-dampak-hospitalisasi-anak-rawat-inap/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/20/meminimalkan-dampak-hospitalisasi-anak-rawat-inap/#respond Sat, 20 Aug 2016 00:25:03 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=119 Menurut Supartini (2004) Hospitalisasi merupakan suatu proses dimana karena alasan tertentu atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di RS, menjalani terapi perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Hospitalisasi (rawat inap) […]

Posting Meminimalkan Dampak Hospitalisasi Pada Anak Yang Di Rawat Inap ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Menurut Supartini (2004) Hospitalisasi merupakan suatu proses dimana karena alasan tertentu atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di RS, menjalani terapi perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Hospitalisasi (rawat inap) pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkatan usia.
Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak cemas, marah, sedih, takut dan rasa bersalah (Wong, 2000). Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan nakes lainnya), lingkungan baru maupun keluarga yang mendampingi selama perawatan. Keluarga sering merasa cemas dengan perkembangan keadaan anaknya, pengobatan dan biaya perawatan. Apabila anak stres selama masa perawatan, orang tua menjadi stres pula, dan stres orang tua akan membuat tingkat stres anak semakin meningkat (Supartini, 2000), maka hal ini akan berpengaruh pada proses penyembuhan yaitu menurunnya sistem imun. Berdasarkan pada konsep psikoneuroimunologi, melalui poros hipotalamus hipofisis adrenal, bahwa stres psikologis akan berpengaruh pada hipotalamus, kemudian hipotalamus akan mempengaruhi hipofisis sehingga hipofisis akan mengekspresikan ACTH (adrenal cortico tropic hormone) yang akhirnya dapat mempengaruhi kelenjar adrenal, yang nantinya kelenjar ini akan menghasilkan kortisol. Apabila stres yang dialami pasien sangat tinggi, maka kelenjar adrenal akan menghasilkan kortisol dalam jumlah banyak sehingga dapat menekan sistem imun.

Reaksi anak terhadap sakit dan hospitalisai dipengaruhi oleh :

  1. Tingkat perkembangan usia
  2. Pengalaman sebelumnya
  3. Support sistem dalam keluarga
  4. Keterampilan koping
  5. Berat ringannya penyakit

Dampak hospitalisasi yang dialami anak dan keluarga akan menimbulkan stres dan rasa tidak aman. Jumlah dan efek stres tergantung pada persepsi anak dan keluarga terhadap kerusakan penyakit dan pengobatan.

Intervensi perawat dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak, diantaranya :

Menyiapkan anak untuk hospitalisasi

  1. Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan usia anak
  2. Mengorientasikann situasi rumah sakit
  3. Pada hari pertama melakukan tindakan seperti memberikan identitas pada anak berupa gelang nama, kenalkan kepada pasien anak perawat dan dokter yang merawat, mengenalkan kepada pasien yang lain

Mencegah atau meminimalkan dampak dari perpisahan

  1. Rooming in, orang tua dapat melihat anak setiap saat untuk mempertahankan kontak/komunikasi antara orangtua – anak
  2. Partisipasi orang tua, orang tua diharapkan dapat berpartisipasi dalam merawat anak yang sakit terutama dalam perawatan yang bias dilakukan. Perawat berperan sebagai pemberi pendidikan kesehatan terhadap keluarga.
  3. Membuat ruang perawatan dengan mendekorasi dinding memakai poster/kartu bergambar sehingga anak merasa aman jika berada diruang tersebut.

Meminimalkan perasaan kehilangan kontrol

  1. Mengusahakan kebebasan bergerak
  2. Membuat jadwal kegiatan yang terstruktur yang meliputi semua kegiatan yang penting bagi anak
  3. Member kesempatan kepada anak untuk independen

Mencegah dan meminimalkan perlukaan dan rasa sakit

  1. Perawat dapat menjelaskan apa yang akan dilakukan, siapa yang dapat ditemui anak jika merassa takut
  2. Melakukan manipulasi prosedur untuk mengurangi ketakutan

Memaksimalkan manfaat dari hospitalisasi

  1. Dapat membantu memfasilitasi perubahan kea rah positif antara anak dan anggota keluarga
  2. Membantu perkembangan hubungan orang tua – anak
  3. Memberi kesempatan kepada anak dan anggota keluarga belajar tentang kesehatan
  4. Meningkatkan penguasaan atau control diri
  5. Member kesempatan untuk bersosialisasi baik dengan pasien maupun dengan tim kesehatan.

Memberi dukungan pada anggota keluarga

  1. Memberi informasi
  2. Melibatkan saudara

Bermain untuk mengurangi stres akibat hospitalisai

Posting Meminimalkan Dampak Hospitalisasi Pada Anak Yang Di Rawat Inap ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/20/meminimalkan-dampak-hospitalisasi-anak-rawat-inap/feed/ 0
Toilet Training Pada Anak https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/20/toilet-training-anak/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/20/toilet-training-anak/#respond Sat, 20 Aug 2016 00:20:46 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=116 TOILET training pada anak merupakan latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk melakukan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) pada tempatnya yaitu toilet. Suatu tugas yang besar pada […]

Posting Toilet Training Pada Anak ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
TOILET training pada anak merupakan latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk melakukan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) pada tempatnya yaitu toilet. Suatu tugas yang besar pada usia balita adalah toilet training atau pendidikan menjadi bersih/ceria. Kontrol volunter dari spingter ani dan uretra dicapai pada waktu anak dapat berjalan, dan biasanya terjadi antara usia 18-24 bulan, tetapi kebanyakan anak sudah bisa memakai toilet dengan sempurna sekitar usia 36 bulan. Dalam melakukan latihan buang air kecil dan besar pada anak membutuhkan persiapan baik secara fisik, psikologis maupun secara intelektual, melalui persiapan tersebut diharapkan anak mampu mengontrol buang besar atau kecil secara sendiri.
Sebagai seorang perawat tanggung jawab perawat adalah menolong orang tua untuk mengidentifikasi kesiapan anaknya untuk latihan BAK dan BAB. Toilet Training bermanfaat dalam pendidikan seks pada anak sebab anak dapat mengetahui bagian-bagian tubuh serta fungsinya (anatomi) tubuhnya. Dalam proses toilet training terjadi pengaturan implus atau rangsangan dan instink anak dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Mengajarkan toilet training pada anak membutuhkan waktu, pengertian dan kesabaran.

Faktor – faktor yang mendukung Toilet Training pada anak

Kesiapan Fisik :

  1. Usia telah mencapai 18-24 bulan.
  2. Dapat jongkok kurang dari 2 jam.
  3. Anak sudah tidak ngompol setelah tidur
  4. Mempunyai kemampuan motorik kasar seperti duduk dan berjalan.
  5. Mempunyai kemampuan motorik halus seperti membuka celana dan pakaian.

Kesiapan Intelektual

  1. Mengenal rasa ingin berkemih dan defekasi
  2. Komunikasi secara verbal dan nonverbal jika merasa ingin berkemih
  3. Kemampuan kognitif untuk meniru perilaku yang tepat seperti buang air kecil dan besar pada tempatnya serta etika dalam buang air kecil dan besar.

Kesiapan Psikologis

  1. Anak sabar dan sudah mau tetap tinggal di toilet selama 5-10 menit
  2. Anak tidak menangis sewaktu buang air besar atau kecil
  3. Adanya keingintahuan kebiasaan toilet training pada orang dewasa atau saudaranya
  4. Merasa tidak betah dengan kondisi basah dan adanya benda padat dicelana dan ingin segera diganti

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian selama pelaksanaan Toilet Training pada anak, yaitu :

  1. Hindari pemakain popok sekali pakai atau diaper dimana anak akan merasa aman
  2. Ajari anak mengucapkan kata-kata khas yang berhubungan dengan buang air kecil dan buang air besar
  3. Motivasi anak untuk melakukan rutinitas ke kamar mandi seperti cuci tangan dan kaki sebelum tidur dan cuci muka disaat bangun tidur
  4. Jangan marah bila anak gagal dalam melakukan toilet training.

Demikian artikel mengenai Toilet Training pada anak, semoga dapat menjadi bahan baca untuk para perawat maupun mahasiswa keperawatan dalam mengaplikasikan di tatanan pelayanan kesehatan.

Posting Toilet Training Pada Anak ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/20/toilet-training-anak/feed/ 0
Yakin Anda Terbebas Dari Gangguan Jiwa? https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/yakin-terbebas-gangguan-jiwa/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/yakin-terbebas-gangguan-jiwa/#respond Mon, 15 Aug 2016 00:19:29 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=111 Skizofrenia, gangguan mental atau masyarakat umum sering mengenal dengan penyakit gangguan jiwa. Semua orang seolah berfikir tidak akan menderitanya. Tapi itu juga yang dulu dirasakan orang yang sedang menderita penyakit […]

Posting Yakin Anda Terbebas Dari Gangguan Jiwa? ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Skizofrenia, gangguan mental atau masyarakat umum sering mengenal dengan penyakit gangguan jiwa. Semua orang seolah berfikir tidak akan menderitanya. Tapi itu juga yang dulu dirasakan orang yang sedang menderita penyakit ini. Mereka tidak pernah berfikir akan jatuh dalam gangguan jiwa. Lalu apa yang membuat mereka jatuh?
Salah satu dari sekian alasan ialah adanya rasa kurang percaya diri. Dalam dunia keperawatan hal ini biasa disebut dengan Harga Diri Rendah (HDR). Seseorang yang mengalami HDR sudah bisa dinyatakan gangguan mental saat merasa dirinya sudah tidak berguna atau tidak berharga. Dari sinilah langkah awal seseorang akan memasuki dimensi penyakit gangguan jiwa. Mereka yang tidak bisa menerima akan berusaha menutupi segala kekurangan dengan berbagai macam cara.
Cara yang kurang adaptif yang membuat mereka jatuh lebih jauh di gangguan jiwa ialah dengan cara menarik diri dari pergaulan atau biasa disebut dengan isolasi sosial. Hal ini mereka lakukan agar kekurangan yang mereka miliki tidak banyak diketahui orang. Namun hal ini malah menjerumuskan seseorang dalam tingkatan selanjutnya dari gangguan jiwa.
Seseorang yang suka menyendiri akan lebih dominan untuk mengkhayal atau “berdiskusi” dengan dirinya sendiri. Awalnya mereka masih bisa membedakan mana angan-angan, dan mana kenyataan. Namun seiring berjalannya waktu mereka tidak bisa membedakan, sehingga bisa jatuh pada halusinasi. Dan saat seperti inilah, masyarakat umum baru bisa mengenali bahwa mereka sudah mengalami gangguan jiwa.
Padahal jika diperhatikan, mereka sudah memasuki tiga tahap gangguan jiwa. Jika kita bisa mengenali dari awal, melakukan terapi dan terus berkonsultasi, maka hal ini akan lebih menghindarkan seseorang jatuh dalam gangguan jiwa.
Jadi kenali diri anda. Jika anda merasa tidak berharga. Jika anda suka menyendiri. Dan jika anda suka berbicara dengan diri sendiri atau mengkhayal yang indah-indah. Maka hanya ada dua jalan. Anda ubah dan anda InsyaAllah akan terjaga, atau anda teruskan dan bisa jadi masuk dalam gangguan jiwa.
Jika anda merasa ada yang kurang dalam diri anda, maka ada dua langkah yang adaptif. Langkah pertama ialah perbaiki sebisa mungkin sesuai kodrat. Dan yang kedua terimalah kekuarangan ini dalam upaya mendekatkan diri bahwa semua adalah pemberian Allah.
Dan jika kita melihat ada orang yang menjauhi lingkungan pertemanan atau suka mengurung diri di kamar. Mari coba kita dekati apa alasannya menjauh dari pergaulan yang baik. Jika alasan mereka kurang diterima dan berubah-ubah dengan tatapan mata dan emosi yang “tidak sesuai”, maka segera lakukan pendekatan agar dia tidak selalu sendiri. Karena sendiri ialah kata yang bisa membuat stimulus internal mendominasi dan akan jatuh pada halusinasi.

Atim Mulyanto, S.Kep.,Ns

Posting Yakin Anda Terbebas Dari Gangguan Jiwa? ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/yakin-terbebas-gangguan-jiwa/feed/ 0
Merokok? Ini Hidupmu, Dan Ini Pilihanmu https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/merokok-hidupmu-dan-pilihanmu/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/merokok-hidupmu-dan-pilihanmu/#respond Mon, 15 Aug 2016 00:12:47 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=109 Merokok. Bagi anda yang memilih untuk merokok, anda tergabung dalam sebagian besar masayarakat umum, yang masih dikaruniai paru-paru dan tubuh yang masih bisa mengatasi dampak dari hempasan asap rokok. Tapi […]

Posting Merokok? Ini Hidupmu, Dan Ini Pilihanmu ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Merokok. Bagi anda yang memilih untuk merokok, anda tergabung dalam sebagian besar masayarakat umum, yang masih dikaruniai paru-paru dan tubuh yang masih bisa mengatasi dampak dari hempasan asap rokok. Tapi pertanyaannya, sampai kapan tubuh anda bisa menerima itu semua?
Karena bagi “senior” anda. Mayoritas mereka sudah berhenti mengkonsumsi. Namun mereka berhenti bukan karena ingin, tapi harus berhenti. Karena jika tidak, segala penderitaan yang kini mereka rasakan akan bertambah berat. Bahkan ada beberapa orang yang dengan lisannya mengatakan dengan penuh penderitaan bahwa mereka sudah tidak kuat.
Lalu apa yang membuat mereka tidak kuat? Kebanyakan mereka merasakan sakit dada yang diakibatkan oleh kanker. Sebagian lagi mengalami sesak nafas yang tiada henti. Sehingga disetiap saat mereka butuh tambahan oksigen. Sebagian lagi mersakan kaki dan tangannya tidak bisa lagi digerakkan (terkena stroke). Dan sebagian lagi merasakah harus dilobangi tenggorokannya (trakeostomy), supaya oksigen bisa masuk paru-paru.
Itu semua hanya sebagian. Belum sebagian lain yang penderitaannya tidak bisa disangka-sangka. Yaitu melihat orang yang paling dekat dengan kita, istri, anak, saudara, bahkan mungkin ibu kita mengalami penderitaan di atas. Bukan akibat dari apa yang mereka lakukan, tapi lebih pada apa yang kita lakukan. Karena saat kita merokok, kita “menikmatinya”. Namun orang terdekat kita yang juga “menerima dampaknya”.
Jika ada kalimat yang menyatakan “merokok atau tidak, pasti mati juga”. Maka ingatlah kematian itu ada penyebabnya. Dan apakah kita mau jadi penyebab kematian diri kita? Dan terlebih penderitaan orang terdekat yang menyayangi kita? Dan jika kematian menjadikan dasar orang bisa merokok apa tidak, maka lihatlah racun. Orang yang minum racun ataupun tidak, mereka juga akan mati. Lalu kenapa kita memberi rokok yang juga menjadi racun bagi tubuh dan keluarga kita?
Maka saat anda ingin mengubah “nasib” anda ke depan. Tiada jalan lain selain perjuangan. Yang pertama tambahlah ilmu tentang bagaimana hukum rokok dan bahayanya. Banyaknya orang yang merokok, tidak akan merubah hukum berbahaya menjadi aman. Atau merubah dari yang haram menjadi mubah (boleh). Jika anda melihat seorang ustad atau kiai yang merokok dan mencontoh mereka. Ingatlah, bukan mereka yang membuat hukum.
Jika anda mencari ilmu manfaat rokok. Carilah dan dapatkan satu saja manfaat rokok bagi tubuh. Jika ada yang menyatakan bisa membuat ketenangan, maka periksalah nadi anda sebelum merokok, dan bandingkan setelahnya. Maka akan terjadi peningkatan. Sedangkan ciri ketenangan ialah nadinya normal. Sungguh jika anda mendapatkan kenikmatan, itu semua adalah kenikmatan palsu.
Jadi tanpa pengetahuan dan tekat, niscaya perubahan tiada akan terjadi. Jika tekad anda juga belum kuat. Maka kembalikan pada diri anda. Bagaimana jika anda melihat anak dan istri anda merokok? Niscaya anda akan melarang dengan berbagai dalil bahwa itu tidak baik buat mereka. Jika anda menyayangi mereka, lalu kenapa kita tidak menyayangi diri kita? Semua kembali kepada kita. Ini hidup kita, dan kita pasti ingin yang terbaik bagi diri, keluarga dan sekitar kita.

Atim Mulyanto, S.Kep.,Ns

Posting Merokok? Ini Hidupmu, Dan Ini Pilihanmu ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/08/15/merokok-hidupmu-dan-pilihanmu/feed/ 0
Mengajarkan Empati kepada Anak Autistik https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/mengajarkan-empati-anak-autistik/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/mengajarkan-empati-anak-autistik/#respond Sun, 10 Jul 2016 09:06:33 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=97 Ketepatan empati memerlukan perpaduan antara keterampilan kognitif dan afektif, sama dengan penerimaan informasi dalam komunikasi. Awal mula yang mendahului terjadinya empati adalah dengan melihat target yang diamati. Ketika seseorang melihat […]

Posting Mengajarkan Empati kepada Anak Autistik ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Ketepatan empati memerlukan perpaduan antara keterampilan kognitif dan afektif, sama dengan penerimaan informasi dalam komunikasi. Awal mula yang mendahului terjadinya empati adalah dengan melihat target yang diamati. Ketika seseorang melihat atau mendengar cerita tentang kesedihan seseorang maka hal pertama yang akan terjadi padanya adalah proses sensasi. Sensai memerlukan alat indera. Ia mendengar dan melihat dengan alat indera yaitu telinga dan mata.
Sulit berempati
Anak-anak berkebutuhan khusus seringkali bermasalah dengan kemampuannya berempati. Mereka cenderung asyik dengan dirinya sendiri sehingga mengabaikan apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dengan kondisi tersebut, bagaimana mereka bisa mempunyai empati dengan orang lain terutama dengan teman-temannya di sekolah maupun di rumah? Oleh karena itu penting sekali agar anak-anak berkebutuhan khusus mempunyai regulasi diri yang stabil sehingga mereka lebih bisa aware terhadap lingkungan. Penting sekali bagi orangtua untuk bisa mengajarkan hal ini kepada anak-anak karena kemampuan ini akan mereka aplikasikan pada saat mereka berinteraksi dengan teman dan lingkungannya.Apa yang bisa dilakukan orang tua ?
Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengajarkan empati kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, antara lain :
1.    Role model
Pada saat anak sedang bermain dengan temannya di lingkungan dan saat itu ada temannya yang jatuh, ajarkan kepada anak bagaiaman untuk membantu temannya juga dengan memberikan apa yang temannya  itu butuhkan seperti tisu, minum dan sebagainya, sambil mengatakan “sakit ya?” Orangtua bisa mengarahkan anak dan melakukannya bersama-sama.
2.    Bermain ekspresi
Menggambar bermacam-macam ekspresi seperti senang, sedih, marah, takut dan sebagainya. Lalu coba aplikasikan ekspresi tersebut pada saat bermain dengan anak sehingga anak mempunyai pengalaman dengan berbagai macam ekspresi tersebut.

Posting Mengajarkan Empati kepada Anak Autistik ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/mengajarkan-empati-anak-autistik/feed/ 0
Hubungan Merokok Dengan SKIZOFRENIA https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/hubungan-merokok-skizofrenia/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/hubungan-merokok-skizofrenia/#respond Sun, 10 Jul 2016 09:02:57 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=94 Ketergantungan tembakau merupakan kelainan yang paling sering terjadi pada populasi dengan penyakit mental berat. Sekitar 70-80% dari individu dengan skizofrenia, kelainan bipolar dan penyakit mental berat lain menggunakan tembakau, sementara […]

Posting Hubungan Merokok Dengan SKIZOFRENIA ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
Ketergantungan tembakau merupakan kelainan yang paling sering terjadi pada populasi dengan penyakit mental berat. Sekitar 70-80% dari individu dengan skizofrenia, kelainan bipolar dan penyakit mental berat lain menggunakan tembakau, sementara prevalensi merokok pada populasi umum hanya 20-30%. Individu dengan skizofrenia memilik frekuensi merokok 1,5-2 kali lebih tinggi dibanding populasi umum, dan diantara semua diagnosis psikiatri frekuensi merokoknya 1,5 kali lebih tinggi. Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental yang paling melemahkan, mempengaruhi kira-kira 1% populasi global. Penyakit ini ditandai dengan adanya gangguan pada kognisi dan emosi, serta mempengaruhi bahasa, pikiran, persepsi, afek, dan perasaan diri. Gejala meliputi manifestasi psikotik seperti mendengar suara dari dalam diri, atau mengalami sensasi lain yang tidak berhubungan dengan sumber yang jelas (halusinasi) dan memberikan arti atau maksud yang tidak biasa pada kejadian normal atau mempertahankan kepercayaan personal yang salah (delusi).

Ketergantungan tembakau telah menjadi pusat perhatian pada populasi ini. Individu dengan skizofrenia memiliki angka ketergantungan tembakau 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Penggunaan tembakau tidak hanya menurunkan kualitas hidup pasien, tapi juga menyebabkan kematian akibat penyakit medis. Individu dengan skizofrenia rata-rata menghisap sebanyak 25 batang rokok tiap harinya. Hal ini lebih tinggi secara signifikan dari populasi umum.

Biaya bulanan yang dikeluarkan pasien skizofrenia untuk rokok menjadi sangat besar. Efek berbahaya dari merokok pada pasien dengan skizofrenia meliputi angka kejadian kanker yang tinggi, penyakit kardiovaskular dan respirasi, serta meningkatnya gejala psikiatri dan gejala kambuhan yang lebih berat.

Demografi dan Gejala Klinis
Puncak onset skizofrenia pada laki-laki biasanya terjadi antara usia 15-25 tahun, sedangkan pada wanita puncak onset terjadi pada usia 25-35 tahun. Walaupun insiden penyakit ini sedikit lebih tinggi pada laki-laki, wanita juga tidak jarang mengalami penyakit ini. Namun ada pula studi yang menyatakan bahwa insiden dan prevalensi skizofrenia sama pada laki-laki dan perempuan. Pada kedua gender, onset dari penyakit ini dipercepat dengan adanya suatu fase premorbid, yang secara tipikal terjadi pada masa kanak-kanak, yang ditandai adanya defisit kognitif, motorik dan sosial yang ringan dan kadang menunjukkan gejala-gejala seperti depresi (depression like symptoms). Walaupun fase berikutnya dapat bervariasi pada waktu terjadinya, fase prodromal dari penyakit biasanya mulai muncul saat remaja. Gejala negatif juga dapat menyebabkan gangguan fungsional yang lebih berat dibandingkan dengan psikosis. Gejala negatif dan defisit kognitif merupakan faktor prediktif penting dalam menentukan kemampuan pasien untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala klinis yang lain dari skizofrenia meliputi cemas, gangguan penglihatan, disorientasi dari pikiran dan tingkah laku, gangguan sensorik dan motorik serta gangguan mood. Individu dengan skizofrenia juga memiliki angka mortalitas yang tinggi. Mereka lebih rentan untuk melakukan usaha bunuh diri karena gaya hidup yang miskin dan juga memiliki lebih banyak penyakit medis.

Faktor Resiko
Walaupun penyebab pasti dari skizofrenia masih belum diketahui, resiko genetik, biologikal, lingkungan dan neurodevelopment telah diusulkan untuk menjelaskan skizofrenia. Faktor resiko berikut ini dijelaskan di bawah: faktor genetik, lingkungan, teori peningkatan neurotransmiter dan teori neurodevelopmental, serta faktor resiko
penggunaan zat.

  1. Resiko skizofrenia
    Meningkat pada populasi yang tidak bekerja, berpendidikan rendah, tidak menikah serta mereka yang memiliki tingkat sosioekonomi rendah.
  2. Studi mengenai genetik dan keluarga
    telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki orangtua ataupun saudara kandung dengan skizofrenia memiliki kemungkinan sepuluh kali lipat lebih besar untuk mengalami penyakit yang sama, dan mereka dengankedua orangtua skizofrenia lima puluh kali lipat lebih mungkin mendapatkan penyakit tersebut.
  3. Kembar monozigot
    suatu resiko yang lebih besar untuk perkembangan penyakit skizofrenia.  Satu teori yang diajukan tentang gejala skizofrenia adalah bahwa individu dengan penyakit tersebut cenderung memiliki peningkatan level neurotransmiter dopamin di otak mereka. Teori ini didasarkan pada efek dari obat stimulan yang meningkatkan neurotransmisi dopaminergik. Selain itu juga ditemukan bahwa ketika individu dengan skizofrenia diterapi dengan obat antipsikotik, terdapat suatu penurunan neurotransmisi dopaminergik di otak dan pasien menunjukkan fungsionalitas yang lebih baik pada level perseptualdan gejala positif yang lebih sedikit.
  4. Faktor lingkungan
    menyebabkan penyakit ini meliputi sensitifitas individu ini pada lingkungan sekitar setiap harinya seperti musim, urbanisasi, status sosioekonomi dan hubungan kekeluargaan serta interaksi dari semua faktor tersebut meningkatkan insiden penyakit ini.

 

Referensi:
Patel M. Tobacco Dependence and Schizophrenia: A Complex Correlation Journal of Young Investigators. Vol 19; Issue 20. 2010.

Posting Hubungan Merokok Dengan SKIZOFRENIA ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/hubungan-merokok-skizofrenia/feed/ 0
Cara Mengatasi Serangan Jantung https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/cara-mengatasi-serangan-jantung/ https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/cara-mengatasi-serangan-jantung/#respond Sun, 10 Jul 2016 08:52:26 +0000 http://akper-luwuk.ac.id/?p=89 JANTUNG merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena […]

Posting Cara Mengatasi Serangan Jantung ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
JANTUNG merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Untuk melakukannya, kita perlu mengetahui bagaimana caranya agar jantung kita tetap sehat, apa yang harus dihindari dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Setiap tahun, jutaan orang di seluas dunia mengalami serangan jantung. Tidak semua serangan jantung mengakibatkan kematian. Namun, umumnya setiap pasien yang pernah mengalami serangan jantung menderita beberapa dampak lanjutannya. Sedangkan sisanya tidak tertolong lagi.

Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.

Penyakit Jantung
Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.
Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.

Gejala Sakit Jantung
Jika gejala serangan jantung terjadi pada Anda:
Kenalilah gejala-gejala tersebut apakah terjadi nyeri dada, sesak napas, ataupun jantung berdebar.
Hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang Anda lakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalam-dalam.
Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi nomor telepon darurat setempat dan katakan Anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar Anda dengan memberikan informasi yang sama.
Jika ada yang bisa mengantar Anda ke rumah sakit lebih cepat daripada kedatangan paramedis, segeralah minta bantuannya pergi mengantar Anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit. Lebih cepat ditangani akan lebih baik.
Namun jika Anda menunggu tim paramedis datang, maka sementara menunggu, Anda dapat melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk ikat pinggang atau dasi. Buat diri dalam posisi yang terasa nyaman.
Tetaplah tenang, tidak soal Anda korbannya atau penolongnya. Kepanikan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia atau penyimpangan irama jantung yang mengancam kehidupan.
Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.
Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.

Tips Mencegah Penyakit Jantung

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Pola makan sehat
    Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
    Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
    Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
    Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
  • Berhenti merokok
    Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
  • Hindari Stres
    Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
  • Hipertensi
    Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
  • Obesitas
    Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Olahraga secara teratur
    Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
  • Konsumsi antioksidan
    Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
  • Keturunan
    Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.

Mengatasi Penyakit Jantung
Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.
Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.

Posting Cara Mengatasi Serangan Jantung ditampilkan lebih awal di Website resmi Akademi Keperawatan Luwuk.

]]>
https://akper-luwuk.ac.id/2016/07/10/cara-mengatasi-serangan-jantung/feed/ 0